Super Junior - Yesung Super Junior - Yesung

create account


-->
  • Korewa zombie desuka
Annyeonghaseyo chingudeul^^ Welcome to My Blog. This is a blog that contains all about KPOP and FUJOSHI World. You're not a Kpopers or Fujoshi? please leave this page. Gamsahamnida

[FF] Wizard Love (Between Wolf and Vampire) | Chap2 | KrisTao

  • 21.33
  • 0 komentar
Title : Wizard Love (BetweenWolf and Vampire) | Chap 2
Author : Lee Mico (IstrinyaKaiD.O) *no protes* :P
Main Cast : -Huang Zi Tao a.k.a Tao
                   -Wu Yi Fan a.k.a Kris
Other Cast : Seperti biasa.Find By Your Self~
Genre : Fantasy, romance(Kalau berhasil._.)
Length : Chaptered
Rating : T
A/N : Ni Hao readerdeul^^ Kitakembali bertemu di FF baru Mico. kali ini Mico bawa FF dengan genre yg berbeda.Fantasy! Karena Mico rasa FF genre sad sudah terlalu mainstream. Terinspirasidari kisah cinta/? RPnya Oppa Mico, akhirnya jadilah FF KrisTao ini. FF iningambil beberapa unsure dari Film Harry Potter, secara Mico juga HPF :3Dicampur unsure dari Film Twilight juga^^ Harap dimaklumi kalau kurang greget,ini pertama kalinya Mico pake genre begini. Hope you like it! Okay, Lets Get Started!
Disclaimer : Kris punya Tao.Tao punya Kris. KrisTao saling memiliki. KrisTao juga milik Tuhan, SM, EXO danjuga orangtuanya masing-masing. Mico tetep milik Tao dan KaiD.O B))
Warning : Boy x Boy,Shounen-Ai, Gaje, Terjadi sedikit crack pair sesaat(?), Typo(s), abal, feelgadapet, OOC, tulisan berantakan dan banyak kekurangan lainnya-___-
DON’T LIKE? DON’T READ! PLAGIAT? GO AWAYFROM HERE!!
DON’T BE SILENT READER!
TheStory Is Begin
****
[Previous]
GREP!
          Sebuah lengan kekar melingkar diperutku.
          “He-Hei! Apa yg kau lakukan eoh?” aku berontak mencobalepas dari pelukan werewolf tampan yg baru aku kenal ini. eh tunggu, tampan?Yak! Kau mulai gila Tao. Ku rasakan tangan itu malah semakin erat memelukku.
          “Aku hanya ingin menjagamu supaya tidak terjatuh.” Ucapnya,lalu meletakkan dagunya dipundakku. Jarak yg terlalu dekat, hingga dapat kurasakan nafasnya yg hangat berhembus ditelingaku. Entah mengapa aku merasasangat nyaman dalam keadaan seperti ini, jantungku seakan minta keluar dari tempatnya. Aku menundukkan kepalaku,mencoba menyembunyikan rona merah yg sepertinya sudah terlihat dipipiku, walauaku tau Kris sudah melihatnya.

[Chapter2]

*AuthorP.O.V

          Terlihat dua sosok namja sedang berbicara dibawah naunganpohon beringin besar di tepi hutan terlarang. Yg satu berambut pirang denganwajah tampan, dan satu lagi berambut hitam pekat dengan wajah manis. Terlihatsedikit raut tak yakin dari wajah si namja tampan yg kini menatap namja manisdihadapannya.
          “Kau yakin hanya diantar sampai sini?” Tanya si namjaberambut pirang pada namja cantik didepannya.
          “Ne, temanku akan datang kesini sebentar lagi.” Namjacantik bermata panda itu mengangguk dan tersenyum imut.
          “Benarkah? Kau tau kalau daerah ini dekat dengan desaVampire? Nanti kalau ada Vampire yg menyerangmu bagaimana eoh?” Si namja tampanitu bertanya lagi.
          “Aku bisa menjaga diriku sendiri, lagipula aku tak takutpada Vampire dan aku punya tongkat. Lebih baik kau pulang saja. Terimakasihatas tumpangannya.” Namja cantik bernama Tao itu membungkukkan badannya hormat.
          “Tak perlu berterimakasih padaku. Tapi, sebelumnya, kaupakai mantelku ini saja ya. Kau bisa sakit jika hanya memakai kemeja denganlengan robek itu.” Ucap Kris yg kini sudah memakaikan mantel cokelat tebal miliknyapada Tao, menatap manic foxynya dalam dan membuat namja yg ditatapnya itumerona dengan wajah gugup. Kris mensejajarkan wajahnya dengan namja bermatapanda tersebut, mendekatkan wajahnya, dengan jarak yg sangat dekat. Tao kembalimerasakan hangatnya nafas Kris yg menerpa wajah cantiknya yg bertambah merahmerona. Tao sudah tak bisa lagi membendung rasa gugupnya, jantungnya bekerjasangat cepat, seakan bisa meloncat keluar dari tubuhnya. Hidung merekabersentuhan, Tao memejamkan kedua kelopak matanya, menanti apa yg akan terjadiselanjutnya.
          “Jaga mantelku baik-baik ya.” Ucap Kris lalu menjauhkanwajahnya dari wajah Tao, membuat namja cantik itu membelakakan matanya.
          “Yak! Jadi kau hanya mau mengatakan itu?!” Nada bicara Taoterdengar protes. Kris terkekeh pelan.
          “Itu mantel kesayanganku. Aku hanya ingin memberitahusupaya mantel itu kau jaga.”
          “Ish, padahal ku kira kau akan menciumku.” Tao bergumampelan, sangat pelan, hingga hanya samar terdengar ditelinga Kris.
          “Eh? Kau bilang apa?”
          “A-ani.” Tao merutuki dirinya sendiri yg berkata seenaknyabarusan. Ia mempout bibirnya lucu, membuat Kris gemas melihat tingkah namjapanda didepannya ini.
          “Anak mungil yg manis.” Kris mengusak pelan surai legamTao, membuat Tao merasa seluruh saraf-sarafnya kini tak bekerja dengan baikakibat sentuhan Kris.
          “Baiklah aku pergi dulu, kau jaga dirimu dan mantelku inibaik-baik ya.” Tao hanya mengangguk lucu diambang kesadarannya. Kris tersenyumdan mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Tao, namun beberapa detik kemudiania membalikan kembali tubuhnya dan. .
          CHU~
          Bibirnya mengecup lembut pipi Tao, membuat mata panda itumembulat. Kris terkekeh lagi melihat wajah kaget yg terlihat sangat lucu danmenggemaskan baginya.
          “Sampai berjumpa lagi anak mungil yg manis.” Kris berbisikseduktif ditelinga Tao, membuat bulu kuduk namja cantik itu meremang. Krismengedipkan sebelah matanya pada Tao, lalu menunggangi naganya dan terbangmenjauh. Menyisakan Tao terdiam, mencoba memproses kejadian barusan sepenuhnya.
          Namja manis itu menyentuh pipinya yg tadi dikecup Kris.Wajahnya merona padam. Ia memegang dada kirinya. Merasakan pompaan alatkehidupan didalam tubuhnya yg bekerja tidak normal.
          “Sebenarnya apa yg kurasakan ini?” Tao bermonolog, memandanglangit kelam yg menelan sosok namja pirang tadi.
          “Siapa dia?” sebuah suara baritone ringan membuat Taomembalikkan tubuhnya. Retinanya menangkap sesosok namja tampan berkulit tan ygsangat ia kenal sedang bersandar pada sebuah pohon walnut sambil melipat tangandi dada dengan wajah santai.
          “Kai, sejak kapan kau datang? Dimana Sehun?” Tanya Taokaget.
          “Kau belum menjawab pertanyaanku. Siapa namja tadi?” Namjabernama Kai itu berjalan menghampiri Tao dengan tatapan menyelidik. Tao hanyabungkam, enggan menjawab pertanyaan namja yg merupakan sahabatnya dari kecil.
          “Tao-ah. Jawab aku, siapa dia?” Nada suara Kai meninggi.Tao memutar bola matanya malas, ia tetap diam tak menjawab pertanyaan Kai.
          “Tao-ah. Aku tanya, siapa dia?” Kai terdegar sedikitberteriak, tapi itu tak membuat Tao berkata apapun. Kai menatap kesal namjapanda dihadapannya itu.
          “Yak! Tao-ah! Kau-”
          “Ada apa ini Kkamjong?” Sebuah suara memotong teriakan Kai,yg disusul munculnya sosok namja tampan dengan jubah hitam (Kayakdicerita-cerita Dracula gitu ya bayanginnya) dari dalam hutan.
          “Sehun-ah.” Tao memandang namja putih itu. Sehun, si namjatersebut balik memandang Tao. Dahinya sedikit mengkerut melihat suatu hal asingyg melekat di diri Tao.
          “Mantel siapa ini?” Tanya Sehun dingin, namun matanyamenatap tajam ke arah Tao dengan pandangan mengintrogasi.
          “Itulah yg mau aku tanyakan pada dia Sehun-ah.”
          “Apa maksudmu Kkamjong?” Sehun mengalihkan pandangannyapada namja tan tadi.
          “Berhentilah memanggilku dengan nama itu.” Kai memadangkesal pada Sehun yg selalu memanggilnya dengan nama menyebalkan itu.
          “Aku bertanya dan kau belum menjawabnya Kkamjong.”
          “Dan aku tak mau menjawab karena namaku bukan Kkamjong,Tuan Oh.” Tao hanya diam menyaksikan pertengkaran dua sahabatnya yg sudah biasaia saksikan itu.
          “Baiklah, apa maksudmu Kai?” Sehun mengalah, Kaimenyunggingkan senyum kemenangannya sesaat, sejurus kemudian, wajahnya berubahdingin saat menatap Tao.
          “Aku tadi melihat dia berbicara dengan seorang namja asingyg kurasa adalah pemilik mantel itu.”
          “Namja asing?”
          “Ya. Seorang namja tinggi dengan rambut pirang yg membawaseekor naga jenis Chinese Fireball.” Jelas Kai.
“Bukankahaku sudah memperingatkanmu?” Sehun kembali menatap Tao. namja manis itumenghela nafas panjang.
          “Dia temanku.”
          “Teman?”
          “Ya, dia tadi hanya mengantarku saat berjalan dihutan danmenuju kemari.”
          “Kenapa kau berjalan melewati hutan? Bukankah kami sudahbilang jangan melewati hutan itu saat malam hari?” Kai menatap horror Tao.
          “Kai, bubuk floo milikku habis, dan kau tau bagaimanakeadaan Nimbus milikku bukan?”
          “Lalu kenapa kau memakai mantel miliknya?” Giliran Sehunbertanya.
          “Lengan baju ku robek, kalian bisa melihatnya jika takpercaya.” Tao membuka mantel Kris, memperlihatkan lengan bajunya yg robeksebelah.
          “Yak! Apa yg namja itu lakukan padamu sampai bajumu robekbegitu Tao?” Tanya Kai dengan nada kesal.
          “Kai, dia tak melakukan apapun padaku. Aku tadi merobekbajuku untuk menolong seekor unicorn yg terluka.” Jawab Tao. Sehun mendekatiTao, mengendus seduktif bagian bahu Tao. Mata sipit itu membulat, sepertiterkaget. Namun beberapa detik kemudian ia kembali menunjukan wajah dinginnya.
          “Kau mencium sesuatu Sehun?” Selidik Kai.
          “Bau darah unicorn.” ucap Sehun pelan yg terdengar sepertigumaman namun masih dapat terdengar namja Tan itu.
          “Baiklah Huang Zi Tao, kami mempercayaimu kali ini. Kalaubegitu mari kita pulang. Kurasa ayah dan ibuku sudah menunggumu dirumah.” Kaimulai melangkahkan kakinya.
          “Tunggu dulu Kai.” Langkah itu terhenti, Kai berbalikmenghadap namja dengan kulit seputih susu itu lagi.
          “Ada apa lagi Tuan Oh?” Kai menatap sebal ke arah Sehun.
          “Aku masih belum selesai bertanya.” Kata Sehun yg kinimenatap Tao, mengabaikan Kai yg menatap horror kearahnya.
          “Kemana mantel ayahmu? Kau tak memakainya?” Mata panda itumembulat.
          “Ah iya, kemana mantelmu Tao?”
          ‘Aigooo, mantelku pasti tertinggal di hutan tadi.’ BatinTao.
          “Itu-itu tadi mantel appa ditindih Lione, dia tak mautidurnya diganggu, jadi aku keluar tanpa menggunakan mantel itu.” Jawab Taosekenanya.
          “Jjinja?” Sehun masih memandang penuh selidik kearah Tao,Tao hanya mengangguk lucu.
          “Baiklah. Jja kita pulang.” Sehun menarik lengan Tao danmelangkahkan kakinya meninggalkan Kai yg kesal karena serasa tak dianggap.
          “Yak! Oh Thehun!”

****

          “Baekkie ahjumma~” Terlihat seorang namja bermata pandaberlari masuk ke dalam kastil dan memeluk seorang namja cantik yg lebih pendekdarinya.
          “Ahjumma~ Bogoshippeo~” Ucap namja panda itu lagi.
          “Nado Tao-ie. Tapi sudah berapa kali ajushi katakan, janganmemanggil ahjumma eoh, pamanmu ini namja. Panggil aku ajushi arraseo?” Ujarsang namja cantik yg bernama Baekhyun tersebut. Tao hanya menggeleng.
          “Shireo~ Baekkie ahjumma kan cantik. Jadi Tao panggilBaekkie ahjumma saja.”
          “Tapi Tao, ajushi kan-”
          “Yeobo, sudah biarkan saja, lagipula apa yg dikatakan Taobenar, kau terlalu cantik untuk dipanggil ajushi.” Ucap seorang namja tinggidengan suara baritonenya yg khas.
          “Ish, kau bukannya menolongku, malah membelanya.” Baekhyunmempout bibirnya imut.
          Chu~
          Sedetik kemudian sebuah bendal kenyal menempel pada bibirpeach Baekhyun.
          “Yak! Kim Chanyeol! Apa yg kau lakukan?!” Chanyeol, namjatinggi itu hanya tersenyum innocent menatap istrinya yg terlihat kesal.
          “Umma, appa, berhentilah bertingkah seperti anak kecil.”Kai menatap malas pasangan berbeda tinggi lumayan mencolok yg merupakanorangtuanya itu malas.
          “Jongin, kau tau? Umma mu yg seperti anak kecil. Lihat sajawajahnya begitu imut dan menggoda.” Chanyeol memamerkan senyum pervertnya.
          “Yak! Apa yg kau bicarakan yeobo?!”
          “Kai, Sehun-ah, dan Tao-ie, lebih baik kalian masuk kekamar. Kami punya urusan yg harus diselesaikan dulu.”
          “Yak! Kim Chanyeol pabo! Kau bicara a-aaaaaa.” Baekhyunberteriak saat Chanyeol tiba-tiba menggendongnya ala bridal style ke arah pintukamar.
          Tao yg melihat kejadian tersebut hanya melongo, Kai hanyamenatap dengan pandangan -_- sedangkan Sehun tetap memasang wajah datar tanpaekspresi diwajahnya. Dan beberapa detik kemudian terdengar suaraerangan-erangan kecil dari kamar ChanBaek.
          “Lebih baik kita masuk.” Ajak Kai sambil menutup telingaTao dan mendorong namja manis itu untuk masuk ke kamarnya.

****

          “Pagi semua~” Teriakan namja bermata panda itu membahana diruangtengah keluarga Kim. Terlihat seorang namja tinggi tampan sedang membaca Korandan seorang namja tan yg sibuk dengan sebuah benda yg Tao tak tau benda apa itu
          “Pagi Tao-ie.” Balas Chanyeol yg melipat korannya dantersenyum ke arah Tao, Tao membalas senyuman itu.
          “Kkamjong, kau tak membalas sapaanku.” Pandangan Taoberalih pada si namja Tan.
          “Pagi juga anak panda.” Sahut si namja Tan malas tanpamelirik sedikitpun ke arah Tao.
          “Kkamjong, apa yg kau mainkan itu?”
          “….” Hening, tak ada jawaban terlontar dari namja Tan itu.
          “Kkamjongieeee~ kau tak menjawabku.” Tao mulai merengek,tapi namja tan itu masih tetap focus pada benda yg ada ditangannya.
          “Yak! Kkamjongie! Jangan mengacuhkanku.” Teriak Tao.
          “Jonginie, simpan dulu mainanmu. Perhatikan dulu Tao.”Chanyeol menatap tajam ke arah anak semata wayangnya. Kai memutar bola matanyamalas.
          “Hhh~ Baiklah appa. Ada apa panda?” Kai meletakkanmainannya dan duduk menghadap Tao yg sudah duduk disampingnya.
          “Jangan memanggilku panda. Aku bukan panda, aku Tao.” Tao protes akan panggilan Kai.
          “Tapi kau memang seperti panda, dan kau juga suka panda.”
          “Tapi jangan memanggilku panda Kkamjong. Aku Tao, bukanpanda.” Tao mengerucutkan bibirnya imut pertanda ia sedang kesal pada Kai.
          “Dan aku juga bukan Kkamjong. Aku Kai, alias Kim Jong In.”Kai menatap datar pada Tao.
          “Kkamjong bodoh! Jelek! Menyebalkan!” Tao berteriakhisteris. Kai dan Chanyeol menutup telinganya yg berdengung akibat teriakanTao.
          “Yak! Kim Jong In! berhentilah membuat Tao kesal!” Chanyeolsedikit membentak Kai.
          “Tapi appa, dia yg mulai duluan.” Kai membela diri.
          “Tapi kau harusnya bisa lebih dewasa daripada Tao!”
          “Yak! Kenapa harus aku appa? Anak panda itu kan lebih tuadariku.”
          “Ada apa ini? kenapa ribut sekali?” sebuah suara menginterupsipertengkaran ayah dan anak tersebut.
          “Sehunnie?” Tao menatap lucu pada Sehun yg baru saja keluardari kamarnya. Sehun mengenakan sweater berwarna cokelat dengan celana jeanscasual. Terlihat sangat berbeda dengan penampilannya tadi malam. Surai dark chocolatenyaterlihat basah, menambah kesan cool dari namja tersebut.
          “Oh, Sehun-ah. Kai baru saja mengganggu Tao hinggamembuatnya berteriak.” Jelas Chanyeol. Sehun masih memperlihatkan wajahdatarnya. Sedangkan Kai memandang aneh namja susu itu.
          “Tuan Oh, apa kau sakit? Tumben sekali kau mau menggunakanpakaian seperti itu?” Tanya Kai heran. Pasalnya, Sehun selalu menggunakanbaju-baju khas kaum vampire seperti semalam, sebuah kemeja putih dengan lenganpanjang, celana dan juga jubah hitam. Tidak seperti Kai yg lebih sukamenggunakan pakaian-pakaian casual seperti manusia biasa pada umumnya.
          “Apa salah aku menggunakan pakaian ini?” Nada bicara Sehunterdengar seperti bertanya, namun ekspresi wajahnya tetap datar.
          “Tidak salah, hanya saja aku merasa takjub. Kau yg sangatpatuh, akhirnya meninggalkan ajaran lama itu.” Kai tersenyum aneh, sepertisenyuman ejekkan.
          “Aku hanya ingin mencoba gaya baru.” Ucap Sehun yg takmemperdulikan tatapan mengejek dari Kai.
          “Ajushi, ngomong-ngomong dimana Baekkie ahjumma?” Tanya Taotiba-tiba.
          “Dia didapur. Ah itu dia.” Chanyeol tersenyum lebar saatterlihat sesosok namja mungil yg berjalan tertatih ke arah mereka.
          “Semuanya, kajja ke ruang makan, kita sarapan bersama.”Ajak Baekhyun.
          “Ne~” Sahut Sehun, Kai dan Chanyeol yg langsung bangkit danberjalan ke arah dapur. Berbeda dengan Tao yg masih diam memperhatikanBaekhyun.
          “Tao-ie kenapa kau diam saja? Ayo kita sarapan.” Ajak Baekhyun lagi. Tao hanya menganggukdan melangkahkan kakinya menyusul ke arah dapur.
          Kai duduk bersebelahan dengan sang appa, sedangkan Sehunduduk berhadapan dengan Kai. Tao menarik kursi dan mengambil tempat disebelahSehun.
          “Baekkie ahjumma, gwaenchanayo?” Tao menatap khawatir padaBaekhyun yg duduk disamping Chanyeol. Pasalnya dari tadi namja cantik ituterlihat terus meringis.
          “Ah gwaenchanayo Tao-ie.” Baekhyun memaksakan seulas senyumdibibirnya.
          “Jjinja? Lalu kenapa tadi Baekkie ahjumma jalannya tidakbenar?” Tanya Tao lagi.
          “Itu eum-” Baekhyun terlihat gugup menjawab pertanyaan Tao.
          “Baekkie ahjumma hanya kelelahan sehabis bermain denganajushi semalam.” Chanyeol tersenyum bangga.
          “Bermain? Ajushi jahat sekali mengajak Baekkie ahjummabermain sampai sakit. Pantas saja semalam Baekkie ahjumma terdengar berteriak.”Baekhyun membulatkan mata sipitnya mendengar ucapan Tao.
          “Berteriak? Apa Tao mendengar sesuatu semalam?” Chanyeolmenatap penasaran pada Tao.
          “Ne. Saat Tao mengambil minum, Tao mendengar Baekkieahjumma berteriak-teriak memanggil nama ajushi. Chanyeol ajushi pasti menyakitiBaekkie ahjumma.” Ucap Tao dengan tatapan tak suka ke arah Chanyeol.
          “Tao-ie, ajushi tidak menyakiti ahjumma. Justru sebenarnyaajushi membuat ahjumma merasakan sesuatu yg menyenangkan.”
          “Uhuk.” Sehun dan Kai tersedak mendengar ungkapan Chanyeol.Sedangkan Chanyeol sendiri malah menyunggingkan cengiran khasnya.
          “Jjinja ajushi?” Chanyeol mengangguk mantap.
“Memangnyaajushi dan ahjumma bermain apa semalam?” Tao menatap polos pada  Chanyeol.
          “Kau mau ajushi beri tau?” Kai, Baekhyun dan Sehun menataphorror Chanyeol yg kini tersenyum pervert. Apa maksudnya mengatakan hal semacamitu pada anak sepolos Tao? Fikir mereka.
          “Tentu ajushi! Beri tau Tao!” Tao terlihat sangat exited. Kaidan Chanyeol beralih menatap Tao dengan tatapan yg lebih horror. Kenapa bocahini begitu polos?  Mungkin itulah artitatapan mereka pada Tao. Sedangkan Baekhyun sudah memberikan deathglare gratispada suaminya itu, namun Chanyeol tak menyadarinya.
          “Jadi begini Tao. Semalam itu ajushi mengajak Baekkieahjumma bermain ya-”
          PLETAK!
          Sebuah jitakan mendarat dengan mulus pada kepala namjatiang itu.
          “Yak, yeobo! Kenapa kau memukulku eoh?” Chanyeol protessambil mengusap kepalanya yg sakit.
          “Kau itu bodoh atau apa Kim Chanyeol? Kau tak bolehmeracuni anak sepolos Tao!” Bentak Baekhyun.
          “Meracuni? Maksud ahjumma apa?” Tao memandang bingungpasangan suami istri itu.
          “Yak! Jonginie, Sehunnie, cepat bawa Tao pergi dari sini.Sebelum namja pervert ini  menularkan halyg tidak benar pada Tao.” Seru Baekhyun yg terdengar seperti perintah. Kai danSehun langsung mengangguk mengeti.
          “Meracuni apa ahjumma? Ish jelaskan semuanya pada Tao.” Taomulai merengek karena sepertinya yg tak mengerti pembicaraan itu hanya iaseorang.
          “Sudahlah panda, ayo kita pergi, kita harus ke Diagon Alleybukan? Jja Sehun-ah.” Kai menarik lengan Tao, atau lebih tepatnya menyeretnamja panda itu untuk mengikutinya.
          “Yeobo?” Chanyeol menatap Baekhyun yg memperhatikan 3 namjatadi keluar dari kastil.
          “Mwoya?” Sahut Baekhyun ketus.
          “Ish jangan cuek seperti itu padaku yeobo.”
          “Kau yg bodoh! Mau mempengaruhi anak sepolos dia.”
          “Yak aku tidak bodoh yeobo!”
          “Terserah.” Baekhyun akhirnya memilih mengalah danmeninggalkan suaminya itu, ia lebih memilih berurusan dengan piring-piringkotor.
          “Yeobo~ jangan marah.” Rajuk Chanyeol.
          Hening, tak ada jawaban sama sekali.
          “Yeob-”
          “Jangan berbicara lagi dan jangan mendekatiku, atau kautidur diluar selama seminggu.” Sebuah ancaman dari mulut Baekhyun berhasilmembuat Chanyeol mengacak rambutnya frustasi.

****

          Namja bermata panda itu terus menggerutu sepanjang jalan.Bibirnya maju beberapa cm membuat seorang namja tampan menatap ‘lapar’ kearahnya.
          “Yak! Tao berhentilah menggerutu tak jelas.” Kai mulaijengkel melihat sikap kekanakan Tao yg muncul lagi.
          “Suruh siapa kalian menyebalkan.” Tao kembali memajukanbibirnya imut. Dan kembali terdengar pertengkaran kecil antara namja tan dannamja bermata panda itu. Sedangkan seorang namja lainnya hanya diam takberkomentar. Namun matanya terus tertuju pada bibir namja bermata panda ygsedari tadi seperti menggoda untuk dicoba/?
          ‘Tahan dirimu Oh Sehun.’ Namja berkulit putih susu ituberusaha mengontrol dirinya.
          “Hei kalian. Berhentilah bertengkar, pertengkaran kalianmengganggu pendengaranku.” Ucap Sehun, masih dengan nada dan ekspresi datarnya.Namun sebenarnya ia sedang merasakan perasaan gugup yg teramat sangat. Untungsaja ia selalu bisa memanfaatkan poker facenya.
          “Kkamjong, berhentilah mendebat perkataan Tao. Dan Tao,berhentilah cemberut karena kau terlihat sangat jelek.” Ucap Sehun laluberjalan meninggalkan dua namja itu berjalan dibelakangnya. Ia memegang dadakirinya yg ntah mengapa bergemuruh begitu hebat.
          “Tao. .” Lirihnya.

****

@DiagonAlley
          Tao kembali menggerutu, pasalnya daritadi saat ia berjalanbersama Kai dan Sehun, seluruh mata menyorot ke arah mereka. Terutama pada Kaidan Sehun. Itu membuat Tao sebal, karena merasa tak bebas/? Namun Kaisepertinya menikmati tatapan yeoja-yeoja atau namja-namja cantik yg dari tadimengelu-elukannya, sesekali ia mengedipkan sebelah matanya, membuat kerumunanyg memperhatikannya berteriak tak jelas. Berbeda dengan Kai, Sehun dari tadihanya diam, tak berkata sepatah katapun. ia tak merespon orang-orang tadi samasekali.
          “Kai! Berhentilah tebar pesona.” Omel Tao.
          “Wae? Aku kan tampan, apa salah aku menyapa mereka? Mungkinaku bisa mengencani salah satu dari mereka.”
          “Mereka kan penyihir, dan beberapa dari mereka adalahmuggle. Dan kau sudah punya janji untuk tidak mengencani muggle ataupunpenyihir.” Kata-kata Tao membuat Kai menghela nafasnya.
          “Ne ne arraseo.”
          “Lebih baik kau berhubungan dengan Elf saja. Supaya kaubisa menjadi baik.” Ejek Tao.
          “Yak! Jadi menurut mu selama ini aku tidak baik?!” Kaiprotes dengan pernyataan Tao. Tao hanya menjawabnya dengan kekehan.
          “Heh Tuan Oh? Kau masih hidup kan?” tanya Kai ygmengguncang tubuh Sehun yg dari tadi hanya mematung seperti manekin.
          “Kau fikir aku mati?” Sehun malah balik bertanya.
          “Ya kali-kali saja, kau hidup pun malah terlihat sepertiorang mati.” Jawab Kai seenaknya. Sehun memutar bolan matanya, kemudian menatapTao.
          “Mau kemana kau selanjutnya?” Tanya Sehun.
          “Tao ingin ice cream. Kajja kita ke Florean Fortescue’s IceCream Parlour.” Jawab Tao lalu menggenggam tangan Sehun dan menariknya untukikut ke kedai Ice Cream favoritnya itu.
          Sehun hanya mengikuti langkah Tao dalam diam, mencobamenetralisir detak jantungnya yg tak beraturan.
          “Ya! kalian berdua, tunggu aku!” Teriak Kai yg lagi-lagiditinggal.

****

          “Aish, kemana Panda dan mayat hidup itu.” Kai menggerutukarena kehilangan jejak Sehun dan Tao. Mereka terpisah karena kerumunan saatitu sangat ramai, dan lagi Kai tak hafal betul toko-toko yg ada disana. Matanyamencoba menerawang, berharap menemukan sosok yg ia cari.
          “Chogiyo? Apa anda sedang mencari sesuatu?” Tanya sebuahsuara dibelakang Kai. Namja tan itu menoleh, seorang namja dengan rambutpiranglah yg tertangkap retinanya.
          “Apa ada yg bisa ku bantu?” Tanya namja itu lagi. Kaimenangguk, namun matanya masih meneliti namja tadi.
          “Apa kau bisa mengantarku ke Florean Fortescue’s Ice CreamParlour?” Tanya Kai. Namja itu mengangguk.
          “Kebetulan aku juga akan kesana. Ikuti aku saja.” Ucapnamja itu lalu mulai berjalan, Kai mengikutinya dari belakang. Sampai akhirnyamereka memasuki sebuah Toko bercat putih dengan banyak hiasan tanaman hijau danbunga-bunga, membuat toko tersebut terkesan sejuk.
          “Sehun, Tao.” Merasa namanya dipanggil, kedua namja itumenoleh.
          “Kai.” Tao menatap namja tan yg berdiri didepan pintu masuktoko tersebut. Matanya membulat ketika melihat namja  yg datang bersama Kai.
          “Kau . . .”

TBC.. .

          Hoi~ Mico akhirnya bisa ngepost ini FF lagi, mian ngaret,Mico kemaren-kemaren sibuk dirumah masa /curhat/. Gimana chapter ini? Apakahmembaik atau tambah ancur? Mian kalo nggak memuaskan, ide mendadak kabur paslagi nulis-.- Adakah yg tau siapa namja yg dateng sama Kai? Mian chapter iniKris belom muncul, dia masi Mico umpetin dikamar XD
          yg udah baca wajib review, kalo nggak Mico bakallebih ngaret /ngancem ceritanya/
          Yasudah, yok jangan lupa Like + Comment, yg jadi silent reader semoga nggak ketemu bias selamanya loh :p Semoga bisa bertemu di chapterselanjutnya.
Salam Sihir^^  
-Lee Mico Malfoy-

   
         

0 komentar:

Posting Komentar

 

Eucliwood hellscythe Theme | Copyright © 2012 KPOP World, All Rights Reserved. Design by Djogzs, | Johanes djogan